Peran Mahasiswa sebagai Calon Pemimpin Perekonomian Bangsa

Revolusi industri merupakan perubahan besar di semua bidang kehidupan manusia yang akan memiliki dampak pada kondisi ekonomi, politik, sosial dan budaya, serta militer di setiap negara. Revolusi industri sudah memiliki empat tahap dan saat ini kita sedang berada di tahap yang keempat, yaitu revolusi industri 4.0. Berdasarkan situs wikipedia, revolusi industri 4.0 memiliki empat prinsip yang memungkinkan setiap perusahaan mengidentifikasi dan menerapkan berbagai revolusi industri 4.0, diantaranya yaitu, interoperbailitas (kesesuaian), transparasi informasi, bantuan teknis, dan keputusan mandiri. Revolusi industri 4.0 pertama kali dikemukakan oleh Profesor Klaus Schwab yang ditulis pada bukunya yang berjudul “The Fourth Industrial Revolution”, dalam buku tersebut terdapat pernyataan bahwa revolusi industri 4.0 dapat secara mendasar dapat mengubah cara manusia hidup dan bagaimana mereka berinteraksi dan bekerja dengan orang lain.

Personal Brands Strike Gold in the Long Run

Teknologi dan informasi menjadi salah satu tantangan di era revolusi industri 4.0 karena perkembangannya yang sangat pesat dan penggunannya yang membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien jika menggunakan teknologi informasi, hal ini dikhawatirkan dapat mengambil alih peran manusia sebagai pekerja. Berdasarkan data, struktur pendidikan Angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2%. Masalah tersebut menunjukkan bahwa rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Hal tersebut menyebabkan gagalnya sumber daya manusia di Indonesia dalam persaingan global di era revolusi industri 4.0 terutama dalam penyerapan tenaga kerja. Dengan adanya tantangan tersebut, mahasiswa sebagai generasi muda intelektual diharapkan menyiapkan diri agar mampu bersaing secara global dan dapat menjaga stabilitas ekonomi bangsa terutama ekonomi kelas menengah kebawah.

Jika dianalogikan, mahasiswa merupakan garda terdepan bagi bangsa sebagai calon pemimpin negara dalam mewujudkan pembangunan Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang dan sebagai kunci dalam menghadapi berbagai tantangan revolusi industri. Hal itu karena, mahasiswa adalah generasi muda yang merupakan kaum intelektual yang terididik, terpelajar, dan dianggap mampu menciptakan inovasi baru serta mampu bersaing menggunakan teknologi yang seiring berjalannya waktu semakin pesat perkembangannya di segala bidang kehidupan manusia. Sebagai kaum intelektual, mahasiswa biasanya berpikir kritis, memiliki pengalaman organisasi yang banyak, dan dilatih untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi yang baru sehingga memiliki pengalaman dan mental yang besar untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.

Seperti yang kita ketahui, revolusi industri 4.0 merupakan era revolusi yang memiliki perkembangan teknologi dan informasi sangat pesat, sehingga persaingan industrinya menggunakan teknologi. Untuk menguasai teknologi informasi, harus memiliki kemampuan logika dan bahasa. Di era ini mulai sering terdengar istilah Internet of Things (IoT), robotika, dll. Penggunaan aplikasi jasa ojek online, belanja online, dan dompet elektronik merupakan beberapa bukti bahwa teknologi telah membuat perubahan besar di bidang ekonomi. Deskripsi di atas menggambarkan bahwa revolusi industri 4.0 akan terus merambah ke segala aspek ekonomi. Penggunaan teknologi yang semakin pesat dan canggih membuat mahasiswa harus lebih kreatif dan inovatif dalam membuat suatu barang atau jasa agar lebih modern dan canggih sehingga mampu menembus pasar internasional dan mampu bersaing di era revolusi industri ini. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan memiliki keinginan yang besar untuk mempelajari bagaimana caranya agar mampu bertahan di era revolusi industri 4.0 dan menjadi pemuda yang aktif dalam penggunaan teknologi dan informasi. Mahasiswa yang aktif berteknologi akan lebih mudah mengembangkan kreatifitasnya di era revolusi industri 4.0 karena era ini lebih banyak orang yang minat dan membutuhkan produk atau karya yang pengoperasiannya mengandalakan teknologi. Selain itu, revolusi industri 4.0 juga mendorong penyediaan akses dalam persediaan barang menggunakan teknologi.

Hal-hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam berpartisipasi di era revolusi industri 4.0 bidang ekonomi yaitu, mulai berpikir kritis bagaimana caranya agar mampu meningkatkan perekonomian Indonesia dengan cara literasi teknologi serta riset mandiri, memiliki kreatfitas dan inovasi baru menggunakan teknologi di bidang ekonomi, berwawasan luas, mempelajari bagaimana caranya agar Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara lain sehingga mempermudah kerja sama di bidang ekonomi, berorientasi terhadap masa depan, public speaking, komunikatif, aktif berteknologi, mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan, dan mampu memecahkan masalah. Sifat tersebut harus dimiliki terutama oleh mahasiswa karena sumber daya manusia yang berkualitas menjadi hal terpenting yang harus dimiliki setiap bangsa untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

Keuntungan adanya revolusi industri yaitu, kualitas suatu produk akan meningkat, adanya efisiensi biaya operasional, peningkatan penjualan, dan perluasan konsumen. Tidak dapat dipungkiri, kemajuan teknologi akibat adanya revolusi industri saat ini perlahan sudah menghilangkan ratusan bahkan jutaan lapangan pekerjaan manusia dan juga mengganggu kemapanan usaha besar yang ada. Dengan adanya teknologi, manusia sebagai pelaku suatu pekerjaan dapat digantikan posisinya oleh robot atau oleh sistem yang membantu segala aktifitas manusia agar lebih cepat dan efisien. Manusia sebagai otak dari sistem tersebut harus bisa mengeluarkan inovasi baru yang lebih canggih agar tidak tergantikan posisinya dan tidak tertinggal zaman di era revolusi industri 4.0. Hal tersebut ditunjukkan khususnya bagi mahasiswa yang merupakan kaum intelektual muda yang akan memimpin perekonomian bangsa di masa yang akan datang. Selain menjadi mahasiswa yang kreatif dan berinovasi terhadap kemajuan teknologi informasi, mahasiswa juga harus memiliki kemampuan berbahasa dan berlogika, serta dapat berperan sebagai pembuat inovasi baru terhadap suatu barang atau jasa agar lebih canggih, modern, dan menarik. Mahasiswa yang inovatif akan selalu berpikir bagaimana cara menghasilkan sesuatu yang dapat membuat perubahan besar terhadap perekonomian bangsanya dan tidak berpikir kuno. Sebagai wujud realisasinya, mahasiswa dapat mengembangkan Unit Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan koperasi kemudian meningkatkan pemasarannya salah satunya melalui internet. Internet dapat digunakan oleh mahasiswa atau siapapun sebagai sarana untuk meningkatkan pemasaran karena berdasarkan data Digital Landscape 2018 maka 90 menit per bulan rata-rata orang Indonesia menggunakan internet untuk belanja online.

Menurut data, tenaga kerja yang berada di Indonesia didominasi oleh lulusan dengan tingkat pendidikan SMP. Dengan demikian, peran mahasiswa yang kreatif dan inovatif dalam revolusi industri 4.0 menjadi hal yang paling penting untuk membawa perubahan dan membuat bangsa Indonesia bertahan di era ini terutama di bidang perekonomian. Tanpa mahasiswa belum tentu kita dapat bertahan di era ini, karena kebanyakan seorang pemimpin negara berasal dari mahasiswa atau disebut juga orang yang berpendidikan tinggi. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kesuksesan bangsa dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dapat juga berasal dari masyarakat biasa yang inovatif dan aktif menggunakan internet untuk berbisnis. Sehingga mahasiswa yang sudah terdidik untuk mengembangkan kreatifitasnya harus lebih percaya diri dalam membuat suatu hal yang baru terutama di bidang ekonomi pada era revolusi industri 4.0.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Digital Marketing

Kewirausahaan Digital